Dalam
sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak
mineral adalah jenis fluida cair yang umum dipakai. Pada prinsipnya
mekanika fluida dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Hidrostatik :
yaitu
mekanika fluida dalam keadaan diam disebut juga teori persamaan kondisi
dalam fluida diam. Energi yang dipindahkan dari satu bagian ke bagian
lain dalam bentuk energi tekanan. Contohnya adalah pesawat tenaga
hidrolik.
2. Hidrodinamik :
yaitu
mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran fluida yang
mengalir. Dalam hal ini kecepatan aliran fluida cair yang berperan
memindahkan energi. Contohnya Energi pembangkit listrik tenaga turbin
air pada jaringan tenaga hidro elektrik. Jadi perbedaan yang menonjol
dari kedua sistem diatas adalah keadaan fluida itu sendiri.
Prinsip
dasar dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan
sifat zat cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan
bentuk yang ditempatinya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan
bentuk yang ditempatinya, sehingga akan mengalir ke berbagai arah dan
dapat melewati dalam berbagai ukuran dan bentuk, sehingga fluida cair
tersebut dapat mentranferkan tenaga dan gaya. Dengan kata lain sistem
hidrolik adalah sistem pemindahan dan pengontrolan gaya dan gerakan
dengan fluida cair dalam hal ini oli.Fluida yang digunakan dalam sistem
hidrolik adalah oli. Syarat-syarat cairan hidrolik yang digunakan harus
memiliki kekentalan (viskositas) yang cukup, memiliki indek viskositas
yang baik, tahan api, tidak berbusa, tahan dingin, tahan korosi dan
tahan aus, minimla konpressibility.
Sistem hidrolik juga memiliki kelemahan dan kelebihan.
Kelemahan sistem hidrolik sebagai berikut :
- Fluida yang digunakan (oli) harganya mahal.
- Apabila
terjadi kebocoran akan mengotori sistem, sehingga sistem hidrolik
jarang digunakan pada industri makanan maupun obat-obatan.
Sedangkan kelebihan sistem hidrolik diantaranya adalah ;
- Tenaga
yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan
pada alat berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
- Oli
juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik. Tidak berisik.
Komponen-komponen sistem hidrolik sebagai berikut :
a. Pompa hidrolik
Pompa
hidrolik berfungsi mengisap fluida oli hydrolik yang akan
disirkulasikan dalam sistim hydrolik. Macam-macam pompa hidrolik
diantaranya adalah pompa roda gigi, pompa sirip burung, pompa torak
aksial, pompa torak radial dan pompa sekrup.
komponen-komponen Penyusun Sistem Hidrolik
a. Motor
Motor
berfungsi sebagai pengubah dari tenaga listrik menjadi tenaga mekanis.
Dalam sistem hidrolik motor berfungsi sebagai penggerak utama dari
semua komponen hidrolik dalam rangkaian ini. Kerja dari motor itu
dengan cara memutar poros pompa yang dihubungkan dengan poros input
motor. Motor yang digunakan adalah motor AC satu phasa ¼ PK.
b. Kopling ( Coupling )
Fungsi
utama dari kopling adalah sebagai penghubung putaran yang dihasilkan
motor penggerak untuk diteruskan ke pompa. Akibat dari putaran ini
menjadikan pompa bekerja (berputar).
Aktuator hidrolik
Aktuator
hydrolik dapat berupa silinder hydrolik, maupun motor hydrolik.
Silinder hydrolik bergerak secara translasi sedangkan motor hydrolik
bergerak secara rotasi. Aktuator Hydrolik Seperti halnya pada sistim
pneumatik, aktuator hydrolik dapat berupa silinder hydrolik, maupun
motor hydrolik. Silinder Hydrolik bergerak secara translasi sedangkan
motor hydrolik bergerak secara rotasi. Dilihat dari daya yang
dihasilkan aktuator hydrolik memiliki tenaga yang lebih besar (dapat
mencapai 400 bar atau 4x107 Pa), dibanding pneumatik.Aktuator Rotasi
Motor Hydrolik merupakan alat untuk mengubah tenaga aliran fluida
menjadi gerak rotasi. Motor hydrolik ini prinsip kerjanya berlawanan
dengan roda gigi hydrolik. Aliran Minyak hydrolik yang bertekanan
tinggi akan diteruskan memutar roda gigi yang terdapat dalam ruangan
pompa selanjutnya akan dirubah menjadi gerak rotasi untuk berbagai
keperluan.
Penggerak Hidrolik
Pompa
Sirip Burung Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang
dapat lexible bergerak di dalam rumah pompanya. Bila volume pada ruang
pompa membesar, maka akan mengalami penurunan tekanan, oli hydrolik
akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang kompressi. Oli yang
bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.Pompa Torak Aksial Pompa
hydrolik ini akan mengisap oli melalui pengisapan yang dilakukan oleh
piston yang digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar dari poros pompa
diubah menjadi gerakan torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap
dan kompressi secara bergantian. Sehingga aliran oli hydrolik menjadi
kontinyu.Pompa Torak Radial Pompa ini berupa piston-piston yang
dipasang secara radial, bila rotor berputar secara eksentrik, maka
piston2 pada stator akan mengisap dan mengkompressi secara bergantian.
Gerakan torak ini akan berlangsung terus menerus, sehingga menghasilkan
alira oli /fluida yang kontinyu.Pompa Sekrup Pompa ini memiliki dua
rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang satu
mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga
dapat memindahkan fluida oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor
itu identik dengan sepasang oda gigi helix yang saling bertautan.
Cairan Hydrolik
Cairan
hydrolik yang digunakan pada sistem hydrolik harus memiliki ciri-ciri
atau watak (propertiy) yang sesuai dengan kebutuhan. Property cairan
hydrolik merupakan hal-hal yang dimiliki oleh cairan hydrolik tersebut
sehingga cairan hydrolik tersebut dapat melaksanakan tugas atau
fungsingnya dengan baik. Adapun fungsi/tugas cairan hydolik: pada
sistem hydrolik antara lain:
Ø Sebagai penerus tekanan atau penerus daya.
Ø Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak.
Ø Sebagai pendingin komponen yang bergesekan.
Ø Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.
Ø Pencegah korosi.
Ø Penghanyut bram/chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari komponen.
Ø Sebagai pengirim isyarat (signal)
Syarat Cairan Hydrolik
Kekentalan (Viskositas) yang cukup.
Cairan
hydrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi
fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah maka film
oli yang terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk menahan
gesekan. Demikian juga bila viskositas terlalu kental, tenaga pompa
akan semakin berat untuk melawan gaya viskositas cairan
Indeks Viskositas yang baik
Dengan
viscosity index yang baik maka kekentalan cairan hydrolik akan stabil
digunakan pada sistem dengan perubahan suhu kerja yang cukup
fluktuatif. Tahan api (tidak mudah terbakar) Sistem hydrolik sering
juga beroperasi ditempat-tempat yang cenderung timbul api atau
berdekatan dengan api. Oleh karena itu perlu cairan yang tahan api.
Tidak berbusa (Foaming) Bila cairan hydrolik banyak berbusa akan
berakibat banyak gelembung-gelembung udara yang terperangkap dlam
cairan hydrolik sehingga akan terjadi compressable dan akan mengurangi
daya transfer. Disamping itu, dengan adanya busa tadi kemungkinan
terjilat api akan lebih besar.
Tahan dingin
Tahan
dingin adalah bahwa cairan hydrolik tidak mudah membeku bila beroperasi
pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang dikehendaki oleh
cairan hydrolik berkisar antara 10°-15° C dibawah suhu permulaan mesin
dioperasikan (star-up). Hal ini untuk menantisipasi terjadinya block
(penyumbatan) oleh cairan hydrolik yang membeku.
Tahan korosi dan tahan aus
Cairan
hydrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan tidak
terjadi korosi maka kontruksi akan tidak mudah aus dengan kata lain
mesin akan awet.
Demulsibility (Water separable)
Yang
dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hydrolik, karena
air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan dengan logam.
Minimal compressibility Secara teoritis cairan adalah uncomprtessible
(tidak dapat dikempa). Tetapi kenyataannya cairan hydrolik dapat
dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk setiap penekanan 80 bar oleh
karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hydrolik agar seminimal mungkin
dpat dikempa.